top of page

Makananku Bisa Merusak Lingkungan?

  • Gambar penulis: Cinta Bumi
    Cinta Bumi
  • 2 Mei
  • 2 menit membaca

Sahabat CintaBumi, taukah kalian bahwa sisa makanan yang kita buang setiap hari rupanya menyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) dalam jumlah besar. Jika dipadukan, makanan terbuang dan sepanjang rantai pasok menyumbang hingga 7,29% total emisi GRK nasional, atau hampir setara emisi yang dilepaskan oleh jutaan kendaraan bermotor šŸš—šŸ’Ø


Fakta Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Makanan Sisa

Mungkin kamu penasaran, apa benar makanan sisa berkontribusi besar pada emisi gas rumah kaca? Bayangkan untuk setiap butir beras, sayur, atau daging yang terbuang berarti energi yang sudah digunakan untuk tanam, panen, pengolahan, lalu transportasi terbuang sia-sia! Selain itu, saat makanan terbuang membusuk, terdapat pelepasan gas metana (gas rumah kaca yang 25Ɨ lebih kuat daripada COā‚‚ dalam memerangkap panas bumi). Belum lagi terdapat kerugian akibat pemborosan sumber daya alam, seperti air yang digunakan selama proses persiapan hingga produksi makanan. Nilai kerugian ekonominya di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 213–551 triliun per tahun (4–5% PDB) yang berasal dari terbuangnya bahan makanan ataupun makanan jadi, ditambah lagi kebutuhan biaya pengelolaan sampah organik.


Tips Sederhana Mengurangi Pemborosan Makanan

Nah ini menarik! Mengurangi pemborosan makanan tidak selalu berarti mengorbankan selera atau kenyamanan. Ini adalah tentang menjadi lebih bijak dalam mengelola stok makanan, mengolah sisa makanan menjadi kreasi baru, dan tentunya berbagi dengan sesama. Berikut beberapa hal yang bisa segera kamu coba:

  • Siapkan Daftar Menu Makanan: Buat menu mingguan sebelum belanja. Biasakan melihat dulu bahan makanan yang kamu punya sebagai sumber ide menu. Dengan begitu, kamu bisa memastikan stok bahan makanan digunakan sebelum rusak. Jangan ragu menciptakan resep baru yang kreatif karena kreativitasmu di dapur bisa berarti nol limbah!

  • Daur Ulang Makanan Sisa: Pasti kalian pernah punya sisa nasi atau potongan buah yang tidak sempat dihabiskan. Jangan langsung dibuang! Banyak resep menarik yang bisa mengolah sisa makanan menjadi hidangan baru seperti bubur, pancake, atau smoothies. Proses daur ulang ini juga berarti kamu menghemat energi dan sumber daya karena tidak perlu membuat makanan baru dari awal. Pilihan lainnya buat kamu pecinta tanaman adalah menjadikan sisa makanan sebagai kompos untuk memperbaiki kualitas tanah di kebun atau pot tanamanmu.

  • Cek Kadaluarsa: Secara berkala kamu perlu cek tanggal kadaluarsa bahan makanan yang ada di rumah. Biasakan memeriksa tanggal kadaluarsa agar kualitas asupan makanan kamu layak dan tidak ada makanan terbuang. O iya, pastikan kalian menyimpan sesuai instruksi pada kemasan untuk menjaga kualitasnya tidak menurun.

  • Porsi yang Pas: Ambil atau pesan makanan secukupnya dulu. Jika masih lapar, baru tambah. Apabila kamu membeli makanan dengan ukuran porsi terlalu besar, langsung pisahkan sebagian terlebih dahulu agar layak disimpan dan dikonsumsi di lain waktu.


Berbagi Makanan

Kalau kamu punya sisa makanan yang masih layak konsumsi, kenapa tidak berbagi saja? Gerakan seperti ini bisa membantu menanggulangi masalah kelaparan dan kesenjangan pangan. Kamu bisa cari organisasi yang punya inisiatif mengurangi food waste dan berada dekat lokasi kamu sehingga proses pengirimannya lebih mudah. Setiap aksi kecil punya potensi besar untuk mengubah dunia.


Langkah Kecil Setiap Hari

Mengubah perilaku tidak harus dilakukan dengan dramatis. Langkah kecil seperti menyusun menu harian atau memastikan stok bahan makanan digunakan dan tidak terbuang ternyata sudah memberikan dampak besar. Terus eksplorasi resep, berkreasi dengan sisa makanan, dan jangan lupa berbagi! Sudah siap untuk lebih hemat, kreatif, dan peduli lingkungan?


Yuk, ikut jadi pahlawan anti-food waste!







Comments


bottom of page